Magang Bidang Ekspedisi Angkatan 2014

Data  ekspedisi himbio unila 2015 



Amfibi adalah salah satu komponen penting di dalam habitat teresterial dan akuatik.  Secara ekologi amfibi merupakan indikator penting perubahan habitat karena amfibi hidup pada habitat yang spesifik dan sangat peka terhadap perubahan-perubahan habitat (Nasir, Priyono, Kusrini et. al., 2003).  Menurut  Stebbins dan Cohen (1997), fungsi penting amfibi adalah sebagai pengendali keseimbangan ekosistem karena fungsinya sebagai pengendali populasi serangga.

Pada tahun 2001 Sumatera memiliki catatan anura sebanyak 90 jenis, jumlah ini lebih kecil dari catatan anura di Kalimantan sebanyak 148 jenis, dan Semenanjung Malaysia 101 jenis (Inger dan Voris, 2001).  Menurut Tjong et. al. (2013), terakhir tercatat sedikitnya 97 jenis anura ada di Sumatera.

Sedikitnya informasi mengenai keanekaragaman jenis, populasi, dan penyebaran anura di Sumatera dikarenakan penelitian amfibi di Sumatera pada saat ini belum berkembang (Wanda et. al., 2012).  Meskipun demikian, dengan jumlah tersebut David dan Vogel (1996) menyebutkan bahwa Sumatera masih menduduki peringkat pertama dalam kekayaan spesies herpetofauna terbesar untuk kawasan Asia, dengan proporsi hewan endemik sebesar 20,3 persen.
Dan inilah hasil tim herpetologi bidang 3 ekspedisi yaitu data anura di TAHURA (Taman Hutan Raya Wan Abdurahman )



                                                         
                                                          magang bidang ekspedisi
Data Hasil Ekspedisi :

Bufo biforcatus
Rana chalconota  
Rana nicobarensis
Megoprys montana
Rana chalconota
Fejevarya limnocharis
Bufo melanostictus
Bufo biporcatus
Bufo biporcatus

Klasifikasi bufo melanostictus


Kingdom : Animalia
Phyllum   : Chordata
Class        : Amphibia
Order       : Anura
Family      :
bufonidea
Genus      :
megoprys
Species     :
bufo melanostictus
Deskripsi
Memiliki benjolan-benjolan hitam yang terbesar di bagian atas tubuh dengan moncong yang runcing. Jari kaki dan jari tangan hampir sama dalam keadaan tumpul. Pada jari kaki terdapat selaput yang melebihi setengah jari.


Habitat: Jenis ini merupakan kodok paling umum ditemukan di berbagai termasuk perkampungan dan kota yang luas, lahan olahan, tempat terbuka, kebun, parit di pinggiran jalan serta biasa berada di tanah kering, di atas rumput dan di atas serasah
Penyebaran: China, India, Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Ambon dan Papua.


Klasifikasi megophrys montana

Kingdom : Animalia
Phyllum   : Chordata
Class        : Amphibia
Order       : Anura
Family      :
megoprdeae
Genus      :
megoprys
Species     :
megophrys montana
Deskripsi
Katak yang bertubuh pendek agak gendut, kepala besar dengan runcingan kulit di atas kedua mata dan di ujung moncong. Sepasang runcingan kulit yang lain, yang lebih kecil, terdapat di ujung-ujung rahang. Ukuran tubuh umumnya sedang sampai besar, 60-95 mm; katak jantan lebih kecil daripada betinanya.

Penyamaran yang sempurna dari warna dan bentuk tubuh katak ini di lantai hutan, menyebabkan bangkong bertanduk sulit dikenali di siang hari. Katak ini kerap bersembunyi di bawah serasah hutan, dan baru pada malam hari aktif menjelajahi lantai hutan hingga ke pinggiran sungai.Berudu katak bertanduk memiliki mulut serupa corong, biasanya ditemukan di bagian sungai yang menggenang atau yang kurang berarus.


Klasifikasi Rana nicobarensis


Kingdom : Animalia
Phyllum   : Chordata
Class        : Amphibia
Order       : Anura
Family      :
Ranideae
Genus      :
Rana
Species     :
Rana nicobaresis
Deskripsi

Katak berukuran kecil sampai sedang, bertubuh ramping dengan kaki panjang dan jari kaki belakang setengah berselaput. Warna tubuh bagian atas berwarna coklat muda sampai cokelat tua. dengan sisi tubuh berwarna lebih gelap. Tekstur kulit halus tanpa adanya bintil atau benjolan.
Habitat: Katak ini hidup di habitat yang telah terganggu, pemukiman dengan sekelilingnya air mengalir lambat atau menggenang.
Penyebaran: Thailand, Pulau Nicobar sampai Semenanjung Malaysia, dan Indonesia (Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan).





Klasifikasi Bufo biporcatus
Kingdom : Animalia
Phyllum   : Chordata
Class        : Amphibia
Order       : Anura
Family      : Bufonidae
Genus      : Bufo
Species     : Bufo biporcatus
Deskripsi
Ukuran tubuh sedang, tekstur kulit kasar dan tidak rata, dengan bintil-bintil berwarna merah kegelapan. Kelenjar parotoid kecil, berbentuk agak segitiga sampai lonjong dan terlihat jelas. Beberapa individu jantan memiliki leher berwarna kemerahan sampai kehitaman. Jenis ini lebih mudah ditemukan di dekat kolam, genangan air atau daerah berair tenang. Jenis ini sering berpindah dan bergerak lambat bila terganggu. Penyebaran di Jawa, Bali, Lombok, Sumatera, dan Sulawesi (Introduksi).



Klasifikasi Bufo asper
Kingdom : Animalia
Phyllum   : Chordata
Class        : Amphibia
Order       : Anura
Family      : Bufonidae
Genus      : Bufo
Species     : Bufo asper
Deskripsi
Kodok berukuran besar dan kuat, alur supraorbital dihubungkan dengan kelenjar paratoid oleh alur supratimpanik. Tekstur kuli sangat kasar dan berbenjol, diliputi bintil-bintil berduri. Warna coklat tua yang kusam, keabu-abuan atau kehitaman, bagian bawah biasanya tedapat titik-titik hitam, jantan biasanya memiliki kulit dagu kehitaman. Ukuran tubuh jantan 70-100 mm dan betina 95-120 mm. Kelenjar parotoid nampak jelas, berbentuk bulat sampai lonjong, bagian kepada tanpa alur/pergelangan parietal, selapun renang antara jari kaki sampai ke ujung. Secara umum jenis ini dijumpai disepanjang sungai yang lebar sampai anak sungai dengan lebar dua meter, bahkan dijumpai di sekitar air terjun, hidup dari hutan sekunder sampai hutan primer, hutan dataran rendah sampai pegunungan, pada ketinggian 1.400 mdpl . Jenis ini sering ditemukan sedang duduk di dekat aliran air, di tepi sungai atau berada diatas batu atau tanah di dekat aliran air yang bersangkutan.


Klasifikasi Fejervarya limnocharis
Kingdom : Animalia
Phyllum   : Chordata
Class        : Amphibia
Order       : Anura
Family      : Dicroglossidae
Genus      : Fejervarya
Species     : Fejervarya limnocharis
Deskripsi
Kepala lebih panjang daripada lebar; moncong membulat; timpanum (gendang telinga) jelas terlihat, sekitar 3/5 garis tengah mata; dengan lipatan-lipatan kulit (bintil memanjang) tak beraturan di punggung; satu lipatan supratimpanik melintas di atas timpanum, dari belakang mata hingga ke bahu. Ujung jari-jari tangan tak melebar; jari I lebih panjang dari jari II. Demikian pula, ujung jari-jari kaki meruncing, tak melebar; selaput renang tereduksi, setidaknya satu ruas pada masing-masing jari bebas dari selaput, jari V dengan 1½-2 ruas bebas dan jari IV dengan 3 ruas bebas; di pangkal telapak terdapat sepasang bintil metatarsal, yang sebelah dalam oval dan tinggi menonjol, sementara yang sebelah luar membulat dan rendah, kebanyakan malah hanya serupa bintik kecil.Punggung berwarna cokelat lumpur, dengan bercak-bercak gelap simetris; kadang-kadang membentuk huruf W (atau H) di sekitar belikat.Pada beberapa hewan bercampur dengan warna hijau atau kehijauan, kemerahan, keemasan, atau memiliki garis atau pita vertebral keputih-putihan.

Klasifikasi Rana chalconota
Kingdom : Animalia
Phyllum   : Chordata
Class        : Amphibia
Order       : Anura
Family      : Ranidae
Genus      : Rana
Species     : Rana chalconota

Deskripsi
Katak berukuran kecil sampai sedang. Kaki panjang dan ramping. Jari kaki berselaput penuh sampai ke ujung dan paha bagian bawah berwarna kemerahan. Bibir berwarna putih. Kulit biasanya berwarna abu-abu kehijauan sampai coklat kekuningan. Tekstur kulit relatif tertutup oleh bintil-bintil yang sangat halus.

Dan ini hasil foto foto kegiatan kami
          










ee

                                          bufo asper






                 

                       
                     


Tidak ada komentar: